PALU, INDIKASI News -- Proyek Kementerian Perhubungan Direktorat Perhubungan Udara pada Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu, Provinsi Sulawesi Tengah kembali disorot.
Pasalnya proyek tersebut diduga dikerjakan asal jadi demi untuk mengejar limit waktu dan keuntungan yang memadai.
Anehnya Kepala Bandara Benyamin Noah Apytuley SE maupun Rizky Wahyudianto,selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tekesan terus menghindar dari wartawan Media KPK dan Indikasinews.com untuk melakukan konfirmasi.
Pasalnya saat Media KPK dan Indikasinews.com berupaya untuk menemui sala satu dari kedua pejabat tersebut, selalu beralasan sibuk dan tidak bisa ditemui.
Bandara Mutiara Sis Al- Jufri Palu yang sebelumnya bernama Bandara Mutiara Palu, terus dilakukan pembenahan maupun perluasan landasan pacu. Lahan parkir pesawat serta berbagai fasilitas juga ikut di benahi. Tentunya hal itu harus ditopang den¬gan anggaran yang cukup pula.
Olehnya pada tahun 2013 ada sekitar Rp. 150 milyar lebih APBN digelontorkan untuk perluasan bandara tersebut. Selanjutnya pada tahun 2014 Ke¬menterian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Udara kem¬bali mengalokasikan anggaran untuk kelanjutan pembangunan perluasan Bandara Mutiara Sis AlJufri Palu sekitar Rp 100 milyar lebih.
Dari anggaran tersebut salah satu paket Pembuatan Area GSE dan Apron Rigd tahap II Termasuk Marking 1 Paket dengan nilai kontrak sebesar Rp. 18.540.197.000. 210 yang di kerjakan oleh PT.Adhi Karya (Persero) tbk diduga kuat dikerjakan asal jadi.
Pasalnya hasil pantauan Media KPK dan Indikasinews.com, timbunan lahan parkir pesawat dengan ketebalan sekitar 40-50 cm diduga tidak dilakukan pemadatan lagi, demikian pula ketebalan aspalnya diduga hanya sekitar 2-3 cm saja.
Proyek dengan nomor kontrak: SPP.08/V/BM-PLW 2014, TGL 16 Mei 2014 dengan waktu pelaksanaan selama 210 hari kalender itu, seharusnya masa kontraknya telah berakhir sejak tanggal 12 Desember 2014. Namun ketika Media KPK dan Indikasinews.com melakukan investigasi kelokasi proyek (Bandara Mutiara Sis Al- Jufri Palu masih tampak kegiatan pekerjaan sedang berlangsung.
Hingga berita diturunkan Media KPK dan Indikasinews.com belum ada konfirmasi ataupun keterangan yang didapat dari Kepala Bandara maupun pihak kontraktor PT Adhi Karya. (Nan)
.jpg)
