Home » , , » PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BETON PETIR-WARUNG GUNUNG TIDAK SESUAI SPEK DAN TERKESAN ASAL JADI

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BETON PETIR-WARUNG GUNUNG TIDAK SESUAI SPEK DAN TERKESAN ASAL JADI

Ditulis oleh : Indikasi News pada Minggu, 01 Maret 2015 | 00.22

SERANG, INDIKAS News -- Jalan merupakan sarana yang sangat vital bagi masyarakat, karena berkaitan dengan kelancaran bagi aktifitas perekonomian dan pembangunan. Oleh karena itu pembangunan dan perbaikan jalan sebagai sa­rana dan kebutuhan warga mutlak dilakukan.

Namun karena menge­jar target dan adanya dugaan kongkalingkong antara pejabat dan pengusaha kadang berimbas pada kwalitas pembangunan jalan itu sendiri. Seperti yang terjadi pada pelaksanaan Pembangunan Jalan Beton Petir-Warung Gunung sepanjang kurang lebih 3,5 Kilo­meter ini.

Beberapa elemen ma­syarakat baik pengguna jalan maupun Organisasi Lembaga Swa­daya Masyarakat di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, menilai ada dugaan pengurangan kwalitas yang tidak sesuai spesifikasi. Hal ini nampak saat proses pema­datan, tebal lapisan alas penam­pang beton dan kwalitas beton­isasinya.

Salah seorang Tokoh Pemuda, sekaligus Sekretaris Jenderal LSM Banten Barometer, Oman Sumantri SP, saat berkun­jung ke Kantor Perwakilan Koran KPK dan Indikasinews.com Banten menyampaikan, bahwa pengurangan kwalitas tersebut diduga terkait adanya kongkalingkong antara pen­gusaha pelaksana dengan oknum Pejabat di Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten.

“Dari awal kami me­mantau banyak kejanggalan yang terjadi dalam Pelaksanaan Proyek Betonisasi Jalan Petir -Warung Gunung ini, mulai dari dari alat yang digunakan, proses pemadatan, ukuran tebal lapisan penampang beton sampai kualitas betonisasinya. bahkan di papan namanya saja tidak disebutkan berapa panjangny,” ungkap Oman.

Dalam paparannya, Oman menjelaskan bahwa dalam proses pemadatan jalan sekelas jalan Provinsi, adalah sangat riskan apabila menggunakan Tendem Roller dengan kapasitas 4-6 Ton, tapi ini yang dilakukan oleh perusahaan Pelaksana PT Biotek Graha Duta itu. untuk lantai beton juga tidak sampai 5 centimeter, bahkan ada yang kami ukur cuma 3 centimeter” jelasnya.

“Kami menilai, dengan adanya pengurangan spesifi­kasi ini akan berdampak pada berkurangnya kualitas dan tidak akan bertahan lama, bahkan dalam jangka waktu tertentu kerusakan itu bisa membahay­akan masyarakat pengguna jalan,” tambah Oman.

Oleh karena itu, pi­haknya meminta kepada pemangku kebijakan di DBMTR Banten agar segera mengevalu­asi hasil pekerjaan tersebut. Serta meminta kepada penegak hukum agar dilakukan pengusu­tan secara tuntas, supaya para pejabat ataupun pengusaha tidak semena mena dalam memanfaatkan anggaran yang bersumber dari uang rakyat. (Whyn)

Bagikan :
 
Copyright © 2015. INDIKASI News - All Rights Reserved •
HomeRedaksiTentang KamiDisclaimerPedoman Media SiberIklan
Didukung oleh : PERSATUAN PEWARTA WARGA INDONESIA (PPWI)
Media Partner : │ BIDIKFAKTA.COM