Home » , , » RSUD Arifin Achmad Terlantarkan Pasien

RSUD Arifin Achmad Terlantarkan Pasien

Ditulis oleh : Indikasi News pada Selasa, 03 Maret 2015 | 23.32

Pekanbaru, INDIKASI News -- ‎ Penelantaran pasien oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad memang sangat disayangkan. Termasuk anggota DPRD Riau yang menilai bahwa telantarkan pasien memang menjadi ciri khas rumah sakit pemerintah ini.

Betapa tidak, memang sering terjadi penelantaran pasien oleh pihak rumah sakit ini. terutama pasien yang tidak mampu. RSUD Arifin Achmad ini tidak memiliki rasa prikemanusian sedikitpun. Puluhan milyar uang rakyat dari pajak rakyat Riau telah dikucurkan untuk operasional serta pembelian obat-obat paten untuk pasien , tetapi pihak pengelola RSUD Arifin Achmad tidak ada empati sedikitpun terhadap pasien miskin. Ironis negeri diatas minyak dibawah minyak bumi ini pelayanan terhadap pasien terutama pasien miskin cukup memprihatinkan ini buktinya.

Meneteskan air mata, Jelita (44) Ahad sore (1/3/15), istri dari Junihar (44),, pasien luka bakar bercerita panjang soal sakit yang tengah dideritanya. Hal ini terlihat saat anggota Komisi E DPRD Riau, Muhammad Adil membesuk dirinya, Senin (02/03/15). Ia pun tak segan menceritakan bagaimana keadaannya saat diterlantarkan pihak RSUD Arifin Ahmad (tempat dirinya berobat). Termasuk, tidak adanya dokter yang akan mengamputasi tangan kanannya. 

“Tolong saya di sini pak, kepada siapa lagi saya akan mengadu pak. Seminggu lebih saya diterlentarkan pihak rumah sakit, baru malam tadi saya dirawat di ruang Inap ini pak,” kata Jelita yang saat ini tengah dirawat di Gedung Baru Ruang Inap RSUD Arifin Ahmad. 

Adapun bagian tubuh yang paling parah terkena luka bakar terletak di bagian tangan kanannya. Ibu tiga anak ini pun mengatakan, kondisi tangan kanannya tidak bisa diangkat dan rasanya nyeri terus ia alami. 

“‎Dari malam tadi sampai sekarang, dokter cuman ngasih verban di tangan kanan saya. Obat-obatan lain tidak dikasihnya, pil pun tidak ada. Apa artinya kalau obat luar dikasih tapi obat dalam tidak dikasih,” terangnya.

‎Melihat hal ini, Muhammad Adil mengatakan, semestinya pihak RSUD tidak boleh bersikap menelantarkan pasiennya. Meskipun pasien tersebut berasal dari keluarga miskin, tapi tidak boleh diterlantarkan. 

“‎Apapun bentuknya, pasien harus ditangani, sembuhkan dia, baru dibolehkan pulang. Kalau diterlantarkan seperti itu, berarti pihak rumah sakit sudah melakukan suatu kesalahan dan bisa ditindak,” tegasnya. 

Berhubung pasien juga salah seorang masyarakat daerah pemilihannya, politisi Hanura ini mengatakan, persoalan ini akan disampaikan kepada anggota Komisi E DPRD Riau yang lain. 

“Kepada keluarga korban, adukan saja persoalan ini ke Komnas HAM, supaya di kemudian hari pihak rumah sakit bisa menyadari dan tidak akan mengulangi kesalahannya, ini persoalan fatal,” ujar anggota dewan dari daerah pemilihan Bengkalis-Dumai-Meranti ini. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Jelita (44), sudah hampir sepekan terlantar di ruang rawat inap, RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.

Ia belum juga ditangani, karena dokter yang akan mengamputasi tangan kanannya belum juga datang.‎ Dari pantauan riauterkinicom, Ahad sore (1/3/15), istri dari Junihar Silaban (44), ini hanya terbaring lemas di depan ruang pendaftaran RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Sesekali dia merintih karena tangan kanannya yang mengalami luka bakar sejak 2007 lalu telah membusuk. 

Sudah 6 hari kami tidur di lantai rumah sakit ini. Kata perawat RSUD Arifin Achmad tunggu saja, sampai dokter datang dan mengamputasi tangan istri saya,'' tutur Junihar. ‎(kopi)

Bagikan :
 
Copyright © 2015. INDIKASI News - All Rights Reserved •
HomeRedaksiTentang KamiDisclaimerPedoman Media SiberIklan
Didukung oleh : PERSATUAN PEWARTA WARGA INDONESIA (PPWI)
Media Partner : │ BIDIKFAKTA.COM