Home » , » Himbauan Dinkes Yogyakarta Warga Antisipasi Leptosporosis

Himbauan Dinkes Yogyakarta Warga Antisipasi Leptosporosis

Ditulis oleh : Indikasi News pada Sabtu, 14 Maret 2015 | 01.33

Yogyakarta, INDIKASI News -- Kewaspadaan terhadap leptospirosis perlu ditingkatkan karena kasusnya cukup banyak hingga bulan ini," kata District Surveillance Officer Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Rubangi di Yogyakarta, Kamis (12/3/2015).

Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta meminta masyarakat setempat meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan pemyakit leptospirosis selama musim hujan hingga pancaroba selain penularan demam berdarah.

Pasien yang meninggal dunia akibat leptospirosis sebagian besar sudah berusia lanjut dan memiliki penyakit penyerta sehingga kondisi tubuhnya lebih rentan.

Jumlah kasus leptospirosis di Kota Yogyakarta hingga saat ini tercatat sebanyak 15 kasus dan lima pasien di antaranya meninggal dunia. Pada Tahun lalu, terdapat 23 kasus leptospirosis dengan satu pasien meninggal dunia.

Menurut dia, peningkatan kasus leptospirosis tersebut disebabkan tikus yang biasanya bersarang di sungai beralih ke permukiman penduduk karena debit air sungai meningkat saat musim hujan.

Ia mengatakan, sudah menerjunkan petugas untuk menangkap tikus dan menelitinya guna mengetahui jenis tikus pembawa bakteri leptospira.

"Penerapan pola hidup bersih dan sehah menjadi salah satu cara yang ampuh guna mencegah penularan penyakit ini. Setelah melakukan berbagai pekerjaan, sebaiknya segera membersihkan badan dengan menggunakan sabun secara benar," katanya seperti dikutip Antara.

Bakteri leptospira, lanjut dia, akan mati saat terpapar sinar matahari atau terkena sabun.

Selain leptospirosis, kasus demam berdarah di Kota Yogyakarta juga masih cukup tinggi. Saat ini tercatat sebanyak 223 kasus demam berdarah dengan tiga pasien meninggal dunia.
Masyarakat juga diminta segera melakukan pengecekan kesehatan di tempat pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas jika mengalami gejala-gejala seperti demam tinggi, mata merah dan nyeri otot.

Kasus terbanyak pada tahun ini terjadi di Kelurahan Baciro dengan 16 kasus, Kricak dan Bumijo masing-masing 14 kasus. "Ada perbedaan persebaran penyakit demam berdarah pada tahun ini. Penyakit ini lebih banyak terjadi di pusat kota dibanding di wilayah perbatasan dengan kabupaten lain," katanya.

"Kegiatan kerja bakti membersihkan wilayah rutin dilakukan. Di kecamatan, kami melakukannya tiap Jumat disertai dengan kunjungan ke wilayah untuk mengingatkan warga agar menjaga pola hidup bersih dan sehat," katanya.

Sementara itu, Camat Gondomanan Agus Arif mengatakan, sudah melakukan sosialisasi kepada warga untuk mengintensifkan kegiatan bersih-bersih di wilayah. (dbs)

Bagikan :
 
Copyright © 2015. INDIKASI News - All Rights Reserved •
HomeRedaksiTentang KamiDisclaimerPedoman Media SiberIklan
Didukung oleh : PERSATUAN PEWARTA WARGA INDONESIA (PPWI)
Media Partner : │ BIDIKFAKTA.COM